BSIP NTB DISTRIBUSIKAN VUB PADI UMUR GENJAH PADA GERTAM BERSAMA IRJEN KEMENTAN
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI, Dr. Jan S. Maringka, SH.,M.H.,CGCAE didampingi Direktur Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan, Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementan, Kepala BSIP NTB, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Kepala Dinas Pertanian Kab. Lombok Barat melaksanakan gerakan tanam kelompoktani Sari Merta Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat, dalam rangka Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino, Kamis (10/8/2023).
Dalam sambutannya, Kadis Pertanian Lombok Barat (H.L. Winengan, SP., MM) yang mewakili Bupati Lombok Barat, menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja Irjen Kementan RI dan sangat mendukung gerakan tanam ini dimana NTB merupakan salah satu daerah pendukung percepatan gerakan tanam yang menyumbang satu juta ton untuk pangan nasional dan Lombok Barat 30.000 – 35.000 ton/tahun.
Sementara itu dalam arahannya, Irjen Kementan RI (Dr. Jan S. Maringka, SH.,M.H.,CGCAE), mengatakan bahwa gerakan penanaman ini merupakan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi mengembangkan pertanian sekaligus mengantisipasi kemungkinan terkena pengaruh El Nino, dan dilakukan di 11 provinsi dengan harapan mampu menjadi penyanggah Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Namun yang paling penting pelaksanaan gerakan nasional ini harus melibatkan semua pihak, mulai dari swasta hingga para petani, sehingga terjadinya sinergi di lapangan, antara lintas kementerian, antara pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten yang artinya persoalan pertanian bukan hanya persoalan kementan tapi ini adalah persoalan bangsa”, ujar Dr. Jan S. Maringka menutup arahannya.
Peran pemerintah sebagai regulator kebijakan akan menjadi penentu keberhasilan sektor pertanian menghadapi el-nino. Dengan penyuluh-penyuluh pertanian yang ada di lapangan menjadi garda terdepan bersama petani dalam menjaga ketersediaan pangan nasional melalui produksi domestik dan menjaga kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian.
“Semarakkan gerakan tanam agar ketahanan pangan dapat kita wujudkan di NTB. Jaga Pangan, Jaga Masa Depan”
Seperti diketahui, BMKG telah memprediksi puncak fenomena El Nino di Indonesia akan terjadi pada Agustus 2023 mendatang. Fenomena El Nino adalah pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik tengah dan dapat mengurangi jumlah curah hujan di Indonesia. Namun demikian, ancaman kekeringan secara global pada Agustus - September 2023, seperti diprediksi oleh lembaga pemantau iklim, tetap harus diantisipasi, dengan kesiapan melakukan percepatan tanam. Para petani yang belakangan ini sudah panen, dalam waktu satu pekan kembali melakukan percepatan gerakan tanam.
Untuk mendukung upaya penyediaan pangan tersebut, Irjen Kementan juga menyerahkan bantuan 1 ton benih padi VUB Cakrabuana Agritan, Padjajaran Agritan dan Inpari 48 Blas dari UPBS (Unit Pengelola Benih TerStandar) BSIP NTB kepada kelompok tani.